Anda memasuki kawasan PNPM MPd Kabupaten Mojokerto

Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum tiba. Yang ada pada kita hanyalah hari ini. Mari kita memulainya.

Rabu, 26 Juni 2013

TAK KENAL LEMAH DI USIA SENJA



Nama lengkapnya adalah Ibu Lianni Siti Rahayu. Orang biasa memanggilnya Bu Kurdi, mengikuti nama almarhum suaminya. Ia lahir di Mojokerto, tanggal 12 Oktober 1953, 60 tahun silam. Meski sudah berusia banyak, nenek 5 cucu dan 3 putera ini masih aktif berperan sebagai pengurus kelompok SPP desa Dinoyo Kec.Jatirejo.
Bu Kurdi, yang hanya sempat mengecap bangku sekolah hingga setingkat SMP ini masih kelihatan sehat dan lincah, tapi semangat Bu Kurdi untuk mengabdi ke masyarakat bisa diacungi jempol. Bu Kurdi juga aktif dalam pengajian muslimat desa kecamatan, aktif dalam PKK desa dan kecamatan serta kabupaten.
Tak heran Bu kurdi dipercaya oleh Desa untuk membina 5 kelompok Simpan pinjam Perempuan bersama Bu Hj. Ratna Yaitu Kelompok Blimbing,Anggur, Durian, Mangga dan Strowberry. Dan ke lima kelompok SPP/UEP ini lancar tidak pernah ada tunggakan sama sekali. Setiap bulan Bu Kurdi selalu mengumpulkan anggotanya untuk rapat koordinasi rutin yang  biasanya dibarengkan ke PKK.” Koordinasi ini sangatlah penting bagi saya agar bisa menjalin kerjasama dengan anggota dan juga terjalin keterbukaaan dengan anggota dan ” kata Bu Kurdi. Menurutnya, setiap bulan semua anggota Kelompok di Dusun Dinoyo selalu mengangsur pinjaman UPK  tepat waktu.
Setiap bulan Bu Kurdi menerima angsuran dari anggota kelompok selalu disetorkan ke UPK. Uang setoran selalu disendirikan oleh Bu Kurdi agar tidak campur dengan uanggnya sendiri. Setiap bulan Bu Kurdi  menyetor angsuran  sebesar Rp. 19.053 400,- dari lima kelompok dengan total pinjaman Rp. 258.750.000,-.Kelompok Bu Kurdi memang kelompok lama mulai tahun 2005 yang mana pinjaman maksimal sebesar Rp. 7.000.000,- dan pinjaman terendah Rp.1.500.000,-.
Menurut Bu Kurdi, di usia yang sudah senja ini, ia berusaha untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya kepada seluruh masyarakat tanpa harus membedakan yang kaya dan yang miskin. “Saya menikmati sekali apa yang saya lakukan sampai saat ini. Meski kalau rapat MD  sering sampai larut malam. Bisa mulai jam 8 malam kemudian selesai jam 11 malam,” kata Bu Kudi dengan mata berbinar-binar. (sumber dari FK Kemlagi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.