Anda memasuki kawasan PNPM MPd Kabupaten Mojokerto

Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum tiba. Yang ada pada kita hanyalah hari ini. Mari kita memulainya.

Rabu, 26 Juni 2013

Bapemas Jatim Akui Ngadatnya Gaji Fasilitator PNPM Mandiri

SURABAYA - Setelah bungkam, Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Jatim akhirnya mau buka suara, terkait  tak dibayarnya gaji fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan selama tiga bulan, mulai Maret sampai Mei.
 Penanggung Jawab Operasional (PJO) PNPM Mandiri Pedesaan Jatim Hadi Sulistyo membenarkan belum dibayarkannya gaji atau honorarium 1.400 orang fasilitator PNPM Madiri Pedesaan di Jatim, selama tiga bulan (Maret-April).


PRINSIPKU TELAH DIFAHAMI




 Enam bulan aku baru melaksanakan tugasku sebagai fasilitator di Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, pelaksanaan MAD Prioritas Usulan  yang merupakan puncak  dari proses tahapan perencanaan PNPM bagi masyarakat telah dihadapan mata dengan mengedepankan prinsip-prinsip (Bertumpu pada pembangunan manusia, Otonomi, Desentralisasi, Berorientasi pada masyarakat miskin, Partisipasi, Kesetaraan dan keadilan gender, Demokratis, Transparansi dan Akuntabel, Prioritas dan  Keberlanjutan) , karena proses tahapan ini masyarakat menaruh harapan apakah usulan kegiatan dari desanya mendapatkan peringkat atas atau peringkat bawah.
Dari 19 desa   Kecamatan pungging yang mengikuti jalannya poses perangkingan usulan tetapi usulan kegiatan yang dibahas hanya 29  usulan dari 18 desa. Satu desa yang tidak mengajukan usulan kegiatan yatu desa Tunggalpager, Kepala Desa Tunggalpager menyampaikan : ” percuma desa saya mengajukan usulan kegiatan karea desa saya mempunyai tunggakan di kelompok yang belum bisa diselesaikan sehigga pasti usulan desa saya tidak akan dibahas pada diskusi kelompok dan desasaya kena sanksi dan kena diskwalifikasi di MAD Prioritas Usulan.”

KEBERADAAN PONKESDES PURWOREJO SANGAT DIIDAMKAN OLEH WARGA DESANYA



Kita ketahui sampai sekarang kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Karena dengan kesehatan yang ada manusia bisa merasakan kebahagian dunia dengan melakukan berbagai aktifitas dalam berkehidupan bermasyarakat sehari- hari sekaligus juga bisa mempermudah manusia dalam meningkatkan ibadah sebagai makhluk Tuhan yang percaya akan kembali kepada Nya. Namun dengan berkembangnya jaman berobat  kesehatan menjadi hal yang sangat sulit dan mahal dijangkau bagi masyarakat kecil ( menengah ke bawah ), sehingga muncul istilah lebih baik menjaga kesehatan daripada berobat.
          Di Indonesia pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat kecamatan bernama Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat ), yang dibantu oleh pelayanan kesehatan dibawahnya yaitu pustu ( Puskesmas Pembantu ), Polindes ( Poliklinik Desa ), Ponkesdes ( Pondok Kesehatan Desa ) dan Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu ). Dimana kesemua pelayanan kesehatan ini sangat membantu keberadaannya bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kecil ( menengah Ke bawah ).

TAK KENAL LEMAH DI USIA SENJA



Nama lengkapnya adalah Ibu Lianni Siti Rahayu. Orang biasa memanggilnya Bu Kurdi, mengikuti nama almarhum suaminya. Ia lahir di Mojokerto, tanggal 12 Oktober 1953, 60 tahun silam. Meski sudah berusia banyak, nenek 5 cucu dan 3 putera ini masih aktif berperan sebagai pengurus kelompok SPP desa Dinoyo Kec.Jatirejo.
Bu Kurdi, yang hanya sempat mengecap bangku sekolah hingga setingkat SMP ini masih kelihatan sehat dan lincah, tapi semangat Bu Kurdi untuk mengabdi ke masyarakat bisa diacungi jempol. Bu Kurdi juga aktif dalam pengajian muslimat desa kecamatan, aktif dalam PKK desa dan kecamatan serta kabupaten.
Tak heran Bu kurdi dipercaya oleh Desa untuk membina 5 kelompok Simpan pinjam Perempuan bersama Bu Hj. Ratna Yaitu Kelompok Blimbing,Anggur, Durian, Mangga dan Strowberry. Dan ke lima kelompok SPP/UEP ini lancar tidak pernah ada tunggakan sama sekali. Setiap bulan Bu Kurdi selalu mengumpulkan anggotanya untuk rapat koordinasi rutin yang  biasanya dibarengkan ke PKK.” Koordinasi ini sangatlah penting bagi saya agar bisa menjalin kerjasama dengan anggota dan juga terjalin keterbukaaan dengan anggota dan ” kata Bu Kurdi. Menurutnya, setiap bulan semua anggota Kelompok di Dusun Dinoyo selalu mengangsur pinjaman UPK  tepat waktu.