Kita ketahui sampai sekarang kesehatan merupakan suatu
hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Karena dengan
kesehatan yang ada manusia bisa merasakan kebahagian dunia dengan melakukan
berbagai aktifitas dalam berkehidupan bermasyarakat sehari- hari sekaligus juga
bisa mempermudah manusia dalam meningkatkan ibadah sebagai makhluk Tuhan yang
percaya akan kembali kepada Nya. Namun dengan berkembangnya jaman berobat kesehatan menjadi hal yang sangat sulit dan
mahal dijangkau bagi masyarakat kecil ( menengah ke bawah ), sehingga muncul
istilah lebih baik menjaga kesehatan daripada berobat.
Di
Indonesia pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat kecamatan bernama Puskesmas
(Pusat Kesehatan Masyarakat ), yang dibantu oleh pelayanan kesehatan dibawahnya
yaitu pustu ( Puskesmas Pembantu ), Polindes ( Poliklinik Desa ), Ponkesdes (
Pondok Kesehatan Desa ) dan Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu ). Dimana kesemua
pelayanan kesehatan ini sangat membantu keberadaannya bagi masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat kecil ( menengah Ke bawah ).
Pemerintah
mempunyai program dalam upaya peningkatan kesejahteraan, kesehatan dan
pendidikan yang layak bagi masyarakat khususnya Rumah Tangga Miskin maka
dibentuklah program yang bernama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan), yang mana program ini juga merupakan
lanjutan dari program sebelumnya missal Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program
Pengembangan Kecamatan ( PPK ). Dengan program ini, pemerintah berharap bisa
memperlancar dan mempercepat peningkatan di segala lini kehidupan masyarakat
miskin, meskipun disamping itu sudah ada dinas- dinas pemerintah lainnya yang
bergerak dibidang tersebut ( saling mendukung satu sama lainnya ).
Kebetulan
ditahun 2012 di Kecamatan Pungging yang
mendapatkan program PNPM MPd dengan alokasi dana BLM dan DDUB yang total
senilai 800 juta, ada salah satu desanya yang mengusulkan pembangunan gedung
Ponkesdes, tepatnya desa Purworejo. Didalam mendapatkan pembangunan gedung
Ponkesdes tersebut tidak serta merta dengan mudahnya. Desa harus melakukan
berbagai proses tahapan yang sangat panjang sesuai aturan dalam PNPM MPd,
dimana dalam setiap tahapan tersebut dibutuhkan partisipatif tinggi dari masyarakat
desanya.
Dan
Alhamdulillah berkat partisipasi, usaha dan do’a masyarakat desa Purworejo maka
di MAD Perangkingan mendapatkan nilai terbaik ( peringkat pertama ), yang
otomatis pasti terdanai. Gedung Ponkesdes tersebut berukuran 9 x 8 m dengan
mendapatkan dana dari PNPM MPd senilai Rp 137.243.600 dan swadaya dari
masyarakat senilai Rp 3.000.000, yang didalam gedung tersebut terbagi beberapa
ruang yaitu: ada ruang periksa, ruang bersalin, ruang obat, ruang administrasi,
ruang tunggu serta 2 buah toilet. Isi ruang tersebut juga hasil koordinasj
antara faslitator kecamatan PNPM MPd dengan bidan yang akan menempati gedung tersebut.
Perlu diketahui sebelumnya kalau bidan ini sementara hanya menggunakan ruang
kecil milik kantor desa ( sekatan ), sehingga dalam memberikan pelayanannya
kurang maksimal dan terpikirlah untuk mengajukan usulan gedung Ponkesdes
tersebut ke PNPM MPd.Bulan Agustus akhir dimulailah Pembangunan Gedung
Ponkesdes tersebut oleh Tim Pengelola Kegiatan Desa (TPK desa) dan pengerjaannya
berlangsung kurang lebih 4 bulan.Di dalam waktu pelaksanaan pembangunan TPK
benar- benar berusaha semaksimal mungkin agar bangunan tersebut pengerjaannya
sesuai yang diharapkan program dan masyarakat pengguna nantinya. Hal ini sesuai
dengan pernyataan ketua TPK Desa Purworejo AH Munawir sebelumnya yaitu “ Saya
selaku Ketua TPK Desa akan berusaha sebaik mungkin, sebagus mungkin dalam pelaksanaan
pembangunan Ponkesdes nanti, karena hal ini saya anggap merupakan amanah masyarakat
Purworejo kepada saya”.
Bulan
Januari 2013 ditanggal 15 di serahterimakannya dari TPK ke Tim Pemelihara,
Pengelola Prasarana (TP3) dan sekaligus diresmikanlah pembangunan gedung
tersebut oleh kepala Puskesmas Kecamatan Pungging. Dalam sambutannya kepala
Puskesmas berpesan agar gedung Ponkesdes
yang sudah jadi dan baik ini dijaga supaya bisa dipakai lebih lama dan maksimal
sesuai dengan keinginan masyarakat Purworejo.Sambutan dan pesan Kepala
Puskesmas tersebut mendapat sambutan dan aplausan luar biasa dari masyarakat
yang hadir di tempat tersebut. Kemudian disela- sela acara pemotongan tumpeng
tidak terduga ada pasien pertama yang mau melahirkan sehingga membuat acara
tersebut menjadi special dan membuktikan kalau gedung tersebut sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Purworejo terutama masyarakat miskinnya.(Sumber dari Arif Z FT Pungging)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.