Anda memasuki kawasan PNPM MPd Kabupaten Mojokerto

Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum tiba. Yang ada pada kita hanyalah hari ini. Mari kita memulainya.

Jumat, 22 November 2013

PERLUNYA INOVASI DALAM MENGELOLA PELATIHAN MASYARAKAT



PELATIHAN KADER “ALA TARZAN”



Banyak proyek/program pemerintah yang sudah dilakukan untuk mendorong pembangunan perekonomian masyarakat perdesaan. Proyek/program tersebut dilakukan masing-masing departemen maupun antar departemen. Pada umumnya proyek-proyek yang digulirkan masih pada generasi pemberian bantuan fisik kepada masyarakat, baik berupa sarana jalan, irigasi, bantuan saprotan, mesin pompa, pembangunan sarana air bersih dan sebagainya. Kenyataannya, ketika proyek berakhir maka keluaran proyek tersebut sudah tidak berfungsi atau bahkan hilang. beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek tersebut antara lain, yaitu: (1) ketidaktepatan antara kebutuhan masyarakat dan bantuan yang diberikan (2) paket proyek tidak dilengkapi dengan ketrampilan yang mendukung (3) tidak ada kegiatan monitoring yang terencana (4) tidak ada kelembagaan di tingkat masyarakat yang melanjutkan proyek.

            Belajar dari berbagai kegagalan tersebut, maka PNPM-MPd hadir dengan model yang berbeda dari proyek/ program generasi sebelumnya, yang pada prinsipnya berusaha untuk menyempurnakan dengan melengkapi aspek lain seperti pelatihan untuk ketrampilan, pembentukan kelembagaan di tingkat masyarakat, atau  dengan kata lain dikelola dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, hasil proyek diharapkan lebih lama dimanfaatkan oleh masyarakat bahkan berkembang memberikan dampak positif.     
Pemberdayaan adalah bagian dari paradigma pembangunan yang memfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (Sumber Daya Manusia), aspek material dan fisik, sampai kepada aspek manajerial. Dalam hal pengembangan aspek intelektual/ peningkatan kapasitas pelaku sesungguhnya di wilayah kecamatan dampingan kami telah mengupayakannya dalam beberapa bentuk pelatihan pelaku; mulai dari Pelatihan TPK, KPMD, Kader Teknis, Tim Monitoring dll. Pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan bukan hanya untuk menjawab kebutuhan pada saat program berjalan/pelaksanaan saat ini,  tetapi juga yang jauh lebih utama adalah bagaimanan kita mempunyai tanggungjawab moral mempersiapkan kader pada saat pasca program (Fase Out).
Namun dari pada itu dalam hal menyelenggarakan pelatihan kita sering kali terjebak pada pelatihan formal saja atau bahkan dilakukan hanya untuk formalitas belaka/ sekedar mengejar target pelaporan. Untuk menjawab persoalan tersebut maka kita tim fasilitator Kecamatan Jatirejo memulai dengan hal yang agak baru yaitu dengan melakukan pelatihan di luar ruangan/ outdoor, seperti yang baru-baru ini kami terapkan pada palatihan KPMD yang diselenggarakan tanggal 23-24 Oktober 2013 dimana hari pertama kita lakukan didalam ruangan, dan hari kedua diselenggarakan di hutan pinus Ds. Rejosari Kec. Jatirejo.
Dilatar belakangi dari hasil evaluasi yang kami lihat dari form evaluasi pada pelatihan hari pertama diketahui bahwa peserta menginginkan tempat pelatihan yang agak rilek/ santai namun tetap bisa fokus mengikuti materi pelatihan, makanya dari pihak OC berinisiatif untuk melakukan pelatihan diluar ruangan/ outdoor.  “Ternyata benar “ dari hasil pengisian evaluasi harian oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan hari kedua jauh lebih baik dari hari pertama, seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta dari Desa Baureno Sdri. Eli Irmayati bahwa : “Pelatihan hari kedua yang dilaksanakan di outdoor jauh lebih menyenangkan dan rilek sehingga saya lebih mudah menerima materi dan lebih betah untuk duduk lama-lama mengikuti pelatihan, bahkan pada saat waktu pelatihan sudah selesai kita masih santai duduk-duduk dilokasi pelatihan dan sebenarnya belum ingin beranjak pergi karena masih betah”.
Mudah-mudahan proses fasilitasi yang dilakukan tim Fasilitator Kecamatan Jatirejo benar-benar dapat membawa hikmah dan manfaat, khususnya dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka penanggulangan kemiskinan. Kami sadar bahwa upaya ini sudah maksimal, tapi ibarat kerja belum apa-apa, upaya perbaikan dan pengembangan masyarakat menuju tatanan masyarakat sejahtera, berdaya, mandiri dan madani tetap harus dilanjutkan.
Akhir kata, hanya karena Tuhan apabila kami berbuat kebajikan, tapi apabila berbuat keburukan itu karena kesalahan kami.

Sumber dari Fathur Rokhman, ST (FT Jatirejo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.