Anda memasuki kawasan PNPM MPd Kabupaten Mojokerto

Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum tiba. Yang ada pada kita hanyalah hari ini. Mari kita memulainya.

Kamis, 14 Februari 2013

Impian yang jadi kenyataan



Akhirnya, warga duSun Kemloko Desa Trawas bisa bernafas dengan lega. Pembangunan drainase yang selama ini diidam-idamkan selesai juga dalam waktu 30 hari. Pembangunan selesai seperti yang telah direncanakan. “Dengan adanya pembangunan drainase ini, permasalahan di dusun Kemloko sedikit teratasi“, ungkap Kasun Kemloko.
Wilayah Trawas dengan curah hujan yang tinggi, mengakibatkan derasnya aliran air, sehingga banyak jalan yang rusak. Hal ini diperparah dengan kondisi  geografis Desa Trawas yang berdataran tinggi.  “Tak aneh bila jalan-jalan di desa Trawas cepat rusak, karena tingginya air yang mengalir dari atas ke bawah tanpa ada saluran airnya“, terang Kasun Kemloko.
Dengan komitmen besar, usulan pembangunan drainase lewat kompetisi antar desa sekecamatan Trawas dapat terdanai dari PNPM-MP. Ini dibutuhkan proses yang panjang, mengingat persaingan yang cukup ketat antar desa. Menurut Kustari, “Terkadang saya lelah dengan banyaknya alur dan tahapan yang dilalui. Tapi demi desa saya harus melakukan sesuatu yang terbaik“.
Alhasil, pembangunan drainase dengan panjang 304 x 30 x 45 m, dan pengerjaannya yang swakelola mampu diselesaikan dengan baik dengan biaya pembangunan Rp. 46.273.000,-. “Sengaja kami desaian dari bahan dasar batu, karena jalan di dusun Kemloko sering dilewati truk pengangkut hasil panen, sehingga pembangunan drainase harus kuat“, tegas Kustari selaku ketua TPK.
“Ini juga tidak luput dari partisipasi warga berupa kerja bhakti. Ada yang memberikan makanan, ini dilakukan karena menjadi tanggung jawab bersama bagi kelangsungan pembangunan desa, untuk menjadikan Trawas sebagai kota yang Tertib, Rapi, Asri dan Wana Wisatanya yang Alami dan Sejuk“, imbuh Kustari.
Pembangunan drainase ini merupakan dana hibah dari pemerintah pusat, untuk dikelola desa. Yang disalurkan melalui UPK (Unit Pengelola Kegiatan) perlu mendapat pengawasan dari berbagai pihak terlebih pengawasan dari desa itu sendiri. “Lebih baik apapun kegiatan pembangunan yang dilaksanakan memang harus melibatkan dari masyarakat setempat, karena lebih tahu yang menjadi kendala serta potensi desa yang bisa dikelola dan diambil manfaatnya“, kata Suwito tim monitoring desa Trawas.
Yang terang menurut Suwito, bantuan dari PNPM-MP bukanlah karena PNPM berbaik hati dengan desa Trawas. Tapi lebih pada upaya menstimulasi proses pertumbuhan ekonomi. Jadi perlu dipertanggungjawabkan baik secara fisik maupun administrasi.
Senada dengan Suwito, kepala Desa Trawas Utomo juga melihat pemberian bantuan ke desa Trawas oleh PNPM dimaksudkan sebagai harapan baru bagi percepatan pembangunan. Karena berbeda sebelum dibangunnnya drainase dusun Kemloko yang tidak teratur, jalan rusak serta tembok penahan tanah rumah warga banyak yang ambrol. Sekarang menjadi lebih baik dan rapi.
Untuk itu, menurut Utomo salah satu pilihan logis adalah menghindari pola pembangunan yang memboroskan pengeluaran. Pengelola pembangunan perlu mengembangkan pembangunan yang berbasis pada desain dan RAB yang tepat dengan didukung oleh semua pihak terkait desa. “ Insya Allah lebih menjamin. Dan buktinya drainase ini, dusun Kemloko menjadi rapi dan terselesaikan permasalahan permasalahan yang selama ini menjadi harapan warga“.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.