Akhirnya, warga duSun Kemloko Desa Trawas bisa
bernafas dengan lega. Pembangunan drainase yang selama ini diidam-idamkan
selesai juga dalam waktu 30 hari. Pembangunan selesai seperti yang telah
direncanakan. “Dengan adanya pembangunan drainase ini, permasalahan di dusun
Kemloko sedikit teratasi“, ungkap Kasun Kemloko.
Wilayah Trawas dengan curah hujan yang tinggi,
mengakibatkan derasnya aliran air, sehingga banyak jalan yang rusak. Hal ini
diperparah dengan kondisi geografis Desa
Trawas yang berdataran tinggi. “Tak aneh
bila jalan-jalan di desa Trawas cepat rusak, karena tingginya air yang mengalir
dari atas ke bawah tanpa ada saluran airnya“, terang Kasun Kemloko.
Dengan komitmen besar, usulan pembangunan drainase
lewat kompetisi antar desa sekecamatan Trawas dapat terdanai dari PNPM-MP. Ini
dibutuhkan proses yang panjang, mengingat persaingan yang cukup ketat antar
desa. Menurut Kustari, “Terkadang saya lelah dengan banyaknya alur dan tahapan
yang dilalui. Tapi demi desa saya harus melakukan sesuatu yang terbaik“.
Alhasil, pembangunan drainase dengan panjang 304 x
30 x 45 m, dan pengerjaannya yang swakelola mampu diselesaikan dengan baik dengan
biaya pembangunan Rp. 46.273.000,-. “Sengaja kami desaian dari bahan dasar
batu, karena jalan di dusun Kemloko sering dilewati truk pengangkut hasil
panen, sehingga pembangunan drainase harus kuat“, tegas Kustari selaku ketua
TPK.
Pembangunan drainase ini merupakan dana hibah dari
pemerintah pusat, untuk dikelola desa. Yang disalurkan melalui UPK (Unit
Pengelola Kegiatan) perlu mendapat pengawasan dari berbagai pihak terlebih pengawasan
dari desa itu sendiri. “Lebih baik apapun kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan memang harus melibatkan dari masyarakat setempat, karena lebih
tahu yang menjadi kendala serta potensi desa yang bisa dikelola dan diambil
manfaatnya“, kata Suwito tim monitoring desa Trawas.
Yang terang menurut Suwito, bantuan dari PNPM-MP
bukanlah karena PNPM berbaik hati dengan desa Trawas. Tapi lebih pada upaya
menstimulasi proses pertumbuhan ekonomi. Jadi perlu dipertanggungjawabkan baik
secara fisik maupun administrasi.
Senada dengan Suwito, kepala Desa Trawas Utomo
juga melihat pemberian bantuan ke desa Trawas oleh PNPM dimaksudkan sebagai
harapan baru bagi percepatan pembangunan. Karena berbeda sebelum dibangunnnya
drainase dusun Kemloko yang tidak teratur, jalan rusak serta tembok penahan
tanah rumah warga banyak yang ambrol. Sekarang menjadi lebih baik dan rapi.
Untuk itu, menurut Utomo salah satu pilihan logis
adalah menghindari pola pembangunan yang memboroskan pengeluaran. Pengelola
pembangunan perlu mengembangkan pembangunan yang berbasis pada desain dan RAB
yang tepat dengan didukung oleh semua pihak terkait desa. “ Insya Allah lebih
menjamin. Dan buktinya drainase ini, dusun Kemloko menjadi rapi dan
terselesaikan permasalahan permasalahan yang selama ini menjadi harapan warga“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.