Proses dalam PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan
adanya partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dalam memanfaatkan dana
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Dengan kata lain, swadaya dan kepedulian
sangat dibutuhkan agar proses kerjasama dalam pembangunan dapat lebih
bermanfaat baik dari segi pelaksanaan kegiatan, monitoring, dan pemeliharaan
serta pengendalian kwalitas pekerjaan. Sekaligus diharapkan muncul rasa
kepemilikan masyarakat terhadap hasil pembangunan. Kondisi ini terlihat dalam
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mojokerto melalui kegiatan Dana BLM
Tahun 2012. Khususnya Tim Pengelola Kegiatan, Desa Sumengko, Kecamatan Jatirejo
Salah
satu kegiatan Sarana Prasarana Desa Sumengko yang memberikan manfaat sangat besar bagi
masyarakat yang adalah pembangunan jembatan Beton.Pengerjaannya dikelola oleh Tim
Pegelola Kegiatan (TPK), dengan Ketua TPK Bapak Andri Cahyo S, Sekretaris Ibu
Kholistiani K.dan bendahara Ibu Dian Pridiani.
Jembatan
kayu yang ada waktu itu kondisinya mengkhawatirkan. Selain kayunya sudah rapuh
dan sempit (sekira 1 m), yang hanya ditupangkan pada banguna Plengsengan dari
Dinas Irigasi. Jalan tersebut menghubungkan Dusun Dungrupit dengan pemerintahan
Desa Sumengko ,merupakan jalan satu-satunya yang dapat dilalui . Maka, masyarakat menilai
sudah selayaknya mereka mengajukan perbaikan jembatan dengan memanfaatkan dana
BLM PNPM Mandiri Pedesaan Tahun 2012.
Melalui
Pengalian gagasan tertuang dalam RPJMDes dan dibahas dalam MDKP dan MDP dalam forum Musyawah Desa , yang dihadiri
unsur Perempuan, pemerintah Desa , lembaga/Badan kelurahan serta masyarakat
pada Oktober 2012, akhirnya disepakati pengusulan kegiatan pembuatan jembatan
beton dan Penahan tanah.
Anggaran yang diserap untuk kegiatan tersebut
berasal dari APBN , dana untuk TPT Rp 29.314600 dengan swadaya Rp4.000.000,
sedangkan untuk pembangunan Jembatan Beton Rp 175. 957.800 dengan swadaya Rp
6.000.000.
Kegiatan
pembangunan jembatan dimulai sejak 30 Juli 2012, menggunakan dana APBN dan
swadaya. Masyarakat menyelesaikan kegiatan pembangunan jembatan sepanjang 4
meter dan lebar 4,3 meter, dengan kondisi baik.
Pembangunan jembatan yang menghubungkan dusun
Dungrupit dengan dusun Sumengko ini dikerjakan dengan tenaga lokal yang belum
pernah sama sekali mengerjakan kontruksi jembatan apalagi Tim pengelola
kegiatan baru pertama kali mengelola kegiatan pekerjaan Jembatan yang pembesian
dianggap sulit, ketua TPK (Andri ) mengatakan saya tidak menduga kalau hasil
akhirnya seperti seperti sekarang
Hasil kegiatan ini memberikan
kontribusi langsung terhadap masyarakat Desa Sumengko, khususnya dusun
Dungrupit sehingga bila mau ke Pukesma Dinoyo,Kantor Desa,Ke Kantor Kecamata
Serta Ke Pasar tidak harus berputar
melewati Desa Kumitir.
Sedangkan
kualitas jembatan, menurutnya, masyarakat berharap usia jembatan bisa mencapai
usia puluhan tahun. Untuk itu masyarakat akan merasa memiliki dengan cara
merawat serta mengigatkan apabila ada kendaraan yang lewat melebihi tonase dari
jembatan tersebut.
Sebagai upaya pemeliharaan, telah dibentuk Tim
Pemelihara, sehingga jika ada kerusakan, bisa diperbaiki secara bergotong
royong, tanpa mengalokasikan lagi dana BLM. “Kegiatan ini sudah dilakukan sertifikasi
pada tanggal 5 Nopember 2012,” kata Tim Pengelala kegiatan. (Hariyanto, ST FT Jatirejo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.