Anda memasuki kawasan PNPM MPd Kabupaten Mojokerto

Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum tiba. Yang ada pada kita hanyalah hari ini. Mari kita memulainya.

Senin, 12 Agustus 2013

JEMBATAN PENANTIAAN




Proses dalam PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan adanya partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dalam memanfaatkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Dengan kata lain, swadaya dan kepedulian sangat dibutuhkan agar proses kerjasama dalam pembangunan dapat lebih bermanfaat baik dari segi pelaksanaan kegiatan, monitoring, dan pemeliharaan serta pengendalian kwalitas pekerjaan. Sekaligus diharapkan muncul rasa kepemilikan masyarakat terhadap hasil pembangunan. Kondisi ini terlihat dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mojokerto melalui kegiatan Dana BLM Tahun 2012. Khususnya Tim Pengelola Kegiatan, Desa Sumengko, Kecamatan Jatirejo
          Salah satu kegiatan Sarana Prasarana Desa Sumengko  yang memberikan manfaat sangat besar bagi masyarakat yang adalah pembangunan jembatan Beton.Pengerjaannya dikelola oleh Tim Pegelola Kegiatan (TPK), dengan Ketua TPK Bapak Andri Cahyo S, Sekretaris Ibu Kholistiani K.dan bendahara Ibu Dian Pridiani.
         
Kegiatan tersebut mampu menjawab harapan kebutuhan masyarakat yang  telah lama dituangkan dalam RPJMDes, yang selama ini sangat dinantikan realisasinya, baik dari dana APBD maupun APBN.
       Jembatan kayu yang ada waktu itu kondisinya mengkhawatirkan. Selain kayunya sudah rapuh dan sempit (sekira 1 m), yang hanya ditupangkan pada banguna Plengsengan dari Dinas Irigasi. Jalan tersebut menghubungkan Dusun Dungrupit dengan pemerintahan Desa Sumengko ,merupakan jalan satu-satunya  yang dapat dilalui . Maka, masyarakat menilai sudah selayaknya mereka mengajukan perbaikan jembatan dengan memanfaatkan dana BLM PNPM Mandiri Pedesaan Tahun 2012. 

            Melalui Pengalian gagasan tertuang dalam RPJMDes dan dibahas dalam MDKP dan MDP  dalam forum Musyawah Desa , yang dihadiri unsur Perempuan, pemerintah Desa , lembaga/Badan kelurahan serta masyarakat pada Oktober 2012, akhirnya disepakati pengusulan kegiatan pembuatan jembatan beton dan Penahan tanah.
Anggaran yang diserap untuk kegiatan tersebut berasal dari APBN , dana untuk TPT Rp 29.314600 dengan swadaya Rp4.000.000, sedangkan untuk pembangunan Jembatan Beton Rp 175. 957.800 dengan swadaya Rp 6.000.000.
        Kegiatan pembangunan jembatan dimulai sejak 30 Juli 2012, menggunakan dana APBN dan swadaya. Masyarakat menyelesaikan kegiatan pembangunan jembatan sepanjang 4 meter dan lebar 4,3 meter, dengan kondisi  baik.
          Pembangunan jembatan yang menghubungkan dusun Dungrupit dengan dusun Sumengko ini dikerjakan dengan tenaga lokal yang belum pernah sama sekali mengerjakan kontruksi jembatan apalagi Tim pengelola kegiatan baru pertama kali mengelola kegiatan pekerjaan Jembatan yang pembesian dianggap sulit, ketua TPK (Andri ) mengatakan saya tidak menduga kalau hasil akhirnya seperti seperti sekarang
Hasil kegiatan ini memberikan kontribusi langsung terhadap masyarakat Desa Sumengko, khususnya dusun Dungrupit sehingga bila mau ke Pukesma Dinoyo,Kantor Desa,Ke Kantor Kecamata Serta Ke Pasar tidak harus berputar  melewati Desa Kumitir.
        Sedangkan kualitas jembatan, menurutnya, masyarakat berharap usia jembatan bisa mencapai usia puluhan tahun. Untuk itu masyarakat akan merasa memiliki dengan cara merawat serta mengigatkan apabila ada kendaraan yang lewat melebihi tonase dari jembatan tersebut.
         Sebagai upaya pemeliharaan, telah dibentuk Tim Pemelihara, sehingga jika ada kerusakan, bisa diperbaiki secara bergotong royong, tanpa mengalokasikan lagi dana BLM. “Kegiatan ini sudah dilakukan sertifikasi pada tanggal 5 Nopember 2012,” kata Tim Pengelala kegiatan. (Hariyanto, ST  FT Jatirejo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.